Kamis, 11 April 2013

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL 4


OECD: 2013, Ekonomi Global Alami Penurunan

PARIS, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi global pada 2013 diperkirakan akan mengalami penurunan tajam. Krisis utang zona euro tetap menjadi ancaman terbesar bagi ekonomi dunia. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas prospek untuk 34 anggotanya pada 2013 menjadi 1,4 persen dari tingkat yang diperkirakan sebelumnya sebesar 2,2 persen.
Dalam laporan outlook economic, Selasa (27/11/2012) waktu setempat, OECD menyebutkan,  pemulihan yang belum stabil dan tidak merata masih akan terjadi dalam dua tahun kedepan.
Ancaman lain terhadap aktivitas bisnis di seluruh dunia adalah potensi bencana  kebuntuan anggaran di Amerika Serikat, di mana kenaikan pajak otomatis dan pemotongan belanja akan berlaku pada Januari, kecuali anggota parlemen Demokrat dan Republik dapat mencapai sebuah kompromi.
Oleh karena itu nasib ekonomi dunia tahun depan sebagian besar bergantung pada kemampuan para pemimpin politik di Eropa dan Amerika Serikat untuk menangani kombinasi yang melumpuhkan dari utang yang tidak berkelanjutan dan kegiatan usaha yang sempit.
OECD menurunkan estimasinya untuk pertumbuhan tahun ini dan berikutnya bagi Amerika Serikat dan Jepang, dan datanya yang menunjukkan bahwa resesi zona euro bisa lebih dalam dari perkiraan terakhir pada Mei.
Secara keseluruhan ekonomi 34-anggota OECD ini diperkirakan tumbuh sebesar 1,4 persen pada 2012 dan 2013, kemudian meningkat ke kecepatan 2,3 persen pada 2014.

Pengangguran diperkirakan akan meningkat dari 8,0 persen tahun ini menjadi 8,2 persen pada 2013 sebelum turun kembali menjadi 8,0 persen pada 2014.
Sementara itu, inflasi akan menurun  dari 2,1 persen pada 2012, menjadi 1,7 persen tahun depan, dan kemudian naik tipis menjadi 1,9 persen pada 2014.
"Prospek ekonomi sangat tidak menentu dan sangat tergantung pada risiko terkait dengan sifat dan waktu keputusan kebijakan yang berkaitan dengan krisis kawasan euro, (dan) jurang fiskal AS," kata analis OECD mengacu pada tenggat waktu anggaran Washington yang semakin dekat.
Mereka menunjuk ke jatuhnya kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang menyebabkan hasil utang dan mengatakan iklim juga suram karena "-pengangguran tetap tinggi atau bahkan meningkat lebih lanjut di banyak negara.
Negara berkembang seperti di Brazil, China dan India, yang bukan anggota OECD, akan jauh lebih baik, tetapi tetap akan terimbas krisis kawasan euro yang telah melemahkan perdagangan global. "Perdagangan dunia akan menguat secara bertahap selama dua tahun ke depan," sebut  OECD.
OECD memperkirakan AS, sebagai ekonomi terbesar dunia, bakal tumbuh 2,2 persen tahun ini dan 2,0 persen pada 2013, dibandingkan dengan  perkiraan sebelumnya pada Mei sebesar 2,4 persen dan 2,6 persen.
Untuk Jepang, produk domestik bruto (PDB) sekarang diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,6 persen tahun ini dan 0,7 persen tahun depan, turun dari 2,0 persen dan 1,5 persen.
Sementara ekonomi zona euro berkontraksi sebesar 0,4 dan 0,1 persen. Perkiraan OECD sebelumnya zona euro mengalami penurunan 0,1 persen tahun ini dan pertumbuhan 0,9 persen pada 2013.
Di luar OECD, pertumbuhan di Brazil dari 2012 hingga 2014 ditempatkan pada 1,5 persen, 4,0 persen dan 4,1 persen, di China sebesar 7,5 persen, 8,5 persen dan 8,9 persen, serta di India pada 4,4 persen, 6,5 persen dan 7,1 persen.
Zona euro akan memiliki pengangguran tertinggi, dengan tingkat 11,1 persen dan 11,9 persen dari angkatan kerja, meningkat dari perkiraan sebelumnya 10,8 persen dan 11,1 persen.
Sumber :

Komentar :
Pendapat saya tentang artikel di atas yaitu Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD - Organisation for Economic Co-operation and Development) merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas. Berawal tahun 1948 dengan nama Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi Eropa (OEEC - Organisation for European Economic Co-operation), dipimpin oleh Robert Marjolin dari Perancis, untuk membantu menjalankan Marshall Plan, untuk rekonstruksi Eropa setelah Perang Dunia II. Kemudian, keanggotaannya merambah negara-negara non-Eropa, dan tahun 1961, dibentuk kembali menjadi OECD oleh Konvensi tentang Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi. Kegiatannya dijalankan melalui badan pelaksana, Dewan OECD, dan sebuah jaringan yang terdiri dari 200 komite dan kelompok kerja. Publikasinya yang bernama Financial Market Trends, yang diterbitkan 2 kali dalam setahun, membahas tren dan prospek dalam pasar keuangan internasional dan domestik utama yang ada dalam wilayah anggota OECD.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar