Translasi adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global.
Convenience
Translation adalah
perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham asing dengan
maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin mengomunikasikan
hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang saham asing.
Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah
stabil, fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat
digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan
dan kerugian atas translasi mata uang asing.
ALASAN-ALASAN MELAKUKAN TRANSLASI
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang
signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca
laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik
domestic dan luar negeri. Untuk itu untuk mencapai hal ini laporan keuangan
anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan
ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan.
Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut Translasi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi (pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik).
Transaksi Mata Uang Asing
Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut Translasi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi (pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik).
Transaksi Mata Uang Asing
Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Suatu transaksi mata uang asing yang berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain. Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama di mana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar negeri relative berdiri sendiri dan terintegrasi dalam negara asing (yaitu suatu anak perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat), umumnya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang lokal (negara-tempat-domisili).
Translasi Mata Uang Asing
Metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode ini ada dua jenis:
1. Metode Kurs Tunggal
Metode ini digunakan untuk menyajikan ulang saldo
dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik dengan
satu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh
aktiva dan kewajiban lancar yang umumnya digunakan dengan rata-rata tertimbang
kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Hasil konsolidasi
mencerminkan perspektif mata uang setiap perusahaan yang hasilnya akan
dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggal induk perusahaan.
Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang lokal
menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini (vs historis) mengubah
nilai seluruh aktiva kini luar negeri dalam ekuivalen mata uang induk
perusahaan setiap kali terjadi perubahan nilai tukar.
Kurs nilai tukar historis dan nilai tukar kini
dalam proses translasi:
• Metode Kini-Non kini
Aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan
luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya
berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan
berdasarkan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi
dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap
bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode
pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis
yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.
• Metode Moneter-Non moneter
Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca
untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter
ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos non moneter-aktiva tetap,
investasi jangka panjang dan persediaan investor—ditranslasikan dengan
menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan
menggunakan prosedur yang sama dengan metode kini-non.
• Metode Temporal
Dalam metode ini, translasi mata uang merupakan
proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini
tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit
pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran
ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan nilai sesungguhnya. Kas diukur
berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang
dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan
pada saat jatuh temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga
uang yang terkait pada saat pos tersebut diakuisisi atau terjadi (harga
historis). Persediaan diukur sebesar harga yang terjadi per tanggal laporan
keuangan (harga kini), dengan aturan mana yang lebih rendah antara biaya
perolehan atau harga pasar (dimensi waktu berkaitan dengan nilai uang ini).
Satu metode translasi tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda.
Ada tiga pendekatan translasi yang berbeda yan dapat diterima:
1. Metode historis
Satu metode translasi tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda.
Ada tiga pendekatan translasi yang berbeda yan dapat diterima:
1. Metode historis
2. Metode kini
3. Tidak dilakukan translasi sama sekali
Objek translasi adalah untuk mengubah unit
pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara asal induk
perusahaan. Prinsip temporal pada umumnya mempertahankan prinsip akuntansi yang
digunakan untuk mengukur aktiva dan kewajiban yang awalnya dinyatakan dalam
unit mata uang asing.Tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan antara
mata uang yang sangat tidak stabil dan sangat stabil, karena tidak akan
menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode yang
manapun.Translasi tidak diperlukan jika laporan keuangan perusahaan independen
dikeluarkan diterbitkan benar-benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para
penduduk negara lain yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat
dibandingkan dan memiliki situasi mata uang nasional yang dapat
dibandingkan.Kurs translasi yang tepat mencerminkan kenyataan ekonomi dan usaha
yang ada. Kurs pasar bebas yang digunakan untuk transaksi spot di negara di
mana akun-akun ditranslasikan ke nilai asalnya adalah satu-satu kurs yang
secara tepat mengukur nilai transaksi sekarang.
Beberapa kurs nilai tukar, yaitu:
1. Kurs pembayaran dividen
2. Kurs pasar bebas
3. Kurs penalti atau preferensi yang dapat
digunakan (terkait dengan ekspor atau impor)
Kurs pasar bebas lebih disukai, dengan satu
pengecualian: apabila terdapat kontrol nilai tukar yang khusus (yaitu apabila
beberapa jenis dana yang secara pasti telah dialokasikan untuk transaksi
tertentu dengan kurs nilai tukar valuta asing khusus yang berlaku), kurs yang
berlaku tersebut harus digunakan.
Keuntungan dan Kerugian Translasi
1. Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari
aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak
berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas
asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai
bagian dari ekuitas konsolidasi.
2. Penangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan
melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca
terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi
selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara
yang sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama
sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
3. Penangguhan Parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan
mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan
hanya setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan
keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4. Tidak Ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam
laporan laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian
translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam
laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila
terjadi perubahan kurs nilai tukar.Keuntungan dan kerugian translasi ini
mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang
domestik dan harus diakui
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar