Aristoteles merupakan pemikir besar Yunani yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kebudayaan Barat. Bersama gurunya, Plato, mereka dianggap sebagai dua filsuf Yunani terpenting. Aristoteles sangat memerhatikan perkembangan pemikir Yunani sebelumnya. Di dalam berbagai tulisan, Aristoteles memuji, merangkum, mengkritik, dan mengembangkan semua tradisi intelektual yang diwarisinya.
Riwayat hidup. Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Strageira, kota kecil di Yunani sebelah utara. Ayahnya seorang dokter keluarga kerajaan. Saat berusia 17 tahun, Aristoteles berkelana ke Athena untuk masuk akademi, yaitu sekolah asuhan filsuf Plato. Di sekolah ini Aristoteles menjadi murid terpandai. Setelah lulus dia mengajar di sana dan menulis berbagai buku tentang politik dan etika, yaitu studi tentang apakah masalah tertentu itu benar atau salah.
Pada tahun 343 SM, Aristoteles pergi ke Makedonia karena diundang oleh Raja Philip untuk menjadi tutor anaknya. Anak ini kelak menjadi Iskandar Yang Agung. Sekitar tahun 334 SM, Aristoteles kembali ke Athena mendirikan sekolah bernama Lyceum.
Karya-karya. Karya Aristoteles meliputi hampir apa saja yang diketahui orang pada masanya. Analisis yang halus, pertimbangan-pertimbangan yang tidak berat sebelah, dan perhatian yang luas terhadap fakta-fakta empiris merupakan ciri-ciri dari karya Aristoteles. Karya Aristoteles dibagi dalam tujuh kelompok pembahasan.
- Traktat tentang logika, yakni mengenai kategori, interpretasi, analisis aposteriori, topic, dan bentuk sofisme
- Traktat tentang ilmu eksakta, yakni tentang ilmu alam, angkasa, pertumbuhan dan kerusakan, serta metereologika
- Traktat tentang ilmu biologi, yakni tentang sejarah hewan, jenis-jenis hewan, gerakan, penciptaan jiwa, dan lahirnya jiwa
- Traktat tentang psikologi, yakni tentang jiwa dan kumpulan karangan pendek dengan judul parva naturalia
- Traktat tentang metafisika
- Traktat tentang etika dan politik
- Serta dua karya yang membahas seni sastra, retorika, dan puisi
Berkait dengan ilmu pengetahuan, Aristoteles membaginya menjadi teori, praktik, dan produksi. Teori berarti pengetahuan yang tidak mepihak. Praktik mengandung pedoman tingkah laku, dan produksi merupakan pedoman untuk bidang kesenian.
Secara keseluruhan, karya Aristoteles merupakan salah satu prestasi yang paling mengagumkan dari seorang pemikir.
(sumber:Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid I)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar